Jumat, 23 Desember 2011

BUAH CINTA BERASAS TAKWA

INILAH kisah indah percintaan seorang tabii'in mulia. namanya Mubarak. dulu mubarak itu seorang budak. tuannya memerdekakannya karena keluhuran pekerti dan kejujurannya. setelah merdeka ia bekerja pada seorang kaya raya yang memiliki kebun delima yang cukup luas. ia bekerja sebagai penjaga kebun itu. keramahan dan kehalusan tutur sapanya, membuatnya desenangi teman2nya dan penduduk disekitar kebun. suatu hari pemilik kebun itu memanggilnya dan berkata " mubarak, tolong petikkan buah deliam yyang manis dan masak ". mubarak seketika itu bergegas ke kebun. iamemetikkan beberapa buah membawanya pada tuannnya. ia menyerahkannya pada tuannya. majikan mencoba delima itu dengan penuh semangat. namun apa yang terjadi, ternyata delima yang dipetik mubarak rasanya kecut dan belum masak. ia mencoba satu persatu dan semuanya tidak ada yang manis dan masak. pemilik kebun itu gusar dan berkata, " apakah kau tidak bisa membedakan mana yang masak dan mana yang belum masak ? mana yang manis dan kecut ? ". maafkan saya tuaan, saya sama sekali belum pernah merasakan buah delima. bagaimana saya bisa merasakan mana yang manis dan yang kecut, "jawab mubarak". "apa?" kamu sudah sekian tahun bekerja di sini dan menjaga kebun delima yang luas yang telah berpuluh kali panen ini dan kau bilang belum merasakan delima. kau berani berkata seperti itu !" pemilik kebun marah merasa dipermainnkan. "demi Allah tuan, saya tidak pernah mencicipi satu butir buah deliam pun. bukankah anda hanya memerintahkan saya menjaganya dan tidak memberi izin pada saya untuk mencicipinya?" lirih mubarak. mendengar ucapan itu pemilik kebun tersentak. namun ia tidak lansung percaya begitu saja. ia lalu pergi bertanya pada teman2 mubarak dan tetangga di sekitarnya tentang kebenaran ucapan mubarak. teman2nya mengakui tidak pernah mubarak memakan buah delima. juga para tetangga. seorang temannya bersaksi, "ia orang yang jujur, selama ini tidak pernah bohong. jika ia tidak pernah makan satu buah pun sejak bekerja disini berarti itu benar. kejadian itu benar-benar menyentuh hati sang pemilik kebun. diam2 ia kagum dengan kejujuran pekerjanya itu. untuk lebuh meyakinkan dirinya, ia kembali memanggil mubarak. "mubarak, sekali lagi, apakah benar kau tidak makan satu buah pun selama menjga kebun ini ?". "benar tuan." " berilah aku alasn yang bisa aku terima", "aku tidak pernah tau apakah tuan akan menerima penjelasanku apa tidak. saat aku pertama kali datang utuk bekerja menjaga kebun ini, tuan mengatakan tugasnya hanya menjaga. itu akadnya. tuan tidak pernah mengatakan aku boleh merasakan delima yang aku jaga. selama ini aku menjaga agar perut ku tidak dimasuki makanan yang syubhat apalagi yang haram. bagiku karena tidak ada izin yang jelas dari tuan, maka aku tidak boleh memakannya". "meskipun itu delima yang jatuh ke tanah, mubarak ?". "ya, meskipun deliam yang jatuh ke tanah. sebab itu bukan miilikku, tidak halal bagiku. kecuali jika pemiliknya mengizinkan aku boleh memakannya". kedua mata pemilik kebun itu berkaca-kaca. ia sangat tersentuh dan terharu. ia mengusap air matanya denagn sapu tangan dan berkata, "hai mubarak, aku hanya memilki seorang anak perempuan, menurut mu aku mesti mengawinkan dengan siapa ?". mubarak menjawab, "orang2 yahudi mengawinkan anaknya dengan seseorang kerena harta. orang nasrani mengawinkan karena keindahan. dan orang arab mengawinkan krena nasab dan keturunan. sedangkan orang muslim mengawinkan anaknya pada seorang karena malihat iman dan takwanya. anda tinggal memilih, mau masuk golongan yang mana ? dan kawinkanlah putrimu dengan orang yang kau anggap  satu golongan dengan mu". pemilik kebun berkata. " aku rasa tak da orag yang lebih bertakwa dari mu ". akhirnya pemilik kebun itu mengawinkan putrinya dengan mubarak. putri pemilkik kebun itu ternyata gadis cantik yang salehah dan cerdas. ia hafal kitab Allah dan mengerti sunnah nabi-Nya. dengan kejujuran dan ketakwaan, mubarak memperoleh nikmat yang agug dari Allah Swt. ia hidup dalam surga cinta. dari percintaan pasangan mulia itu lahirlah seorang anak laki2 yang diberi nama "Abdullah". setelah dewasa anak ini dikenal denagn sebutan "Imam abdullah bin mubarak" atau "ibnu mubarak", seorang ulama di kalangan tabi'in yang sangat terkenal. selain dikenal sebagai ahli hadis, Imam abdullah bin mubarak juga dikenal sebagai ahli zuhud. kedalaman ilmu dan ketakwaanya banyak diakui ulama pada zamannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar