- Teori warna Prang.
- Teori warna Brewster.
- Teori warna Munsell.
- Teori warna Oswald.
Dari teori-teori diatas, teori warna Prang merupakan teori yang paling sering dipakai oleh praktisi yang bekerja dibidang busana, seperti perancang busana, garmen, bordir dll. Teori warna Prang menggolongkan warna menjadi beberapa tingkatan, yaitu :
Warna Primer, terdiri dari warna merah, kuning dan biru
- Merah + Kuning = Orange/jingga
- Kuning + Biru = Hijau
- Biru + Merah = Ungu
Warna Antara, campuran warna primer dengan warna sekunder yang berdekatan dalam lingkaran warna, terdiri dari:
- Kuning + Hijau = Kuning Hijau
- Hijau + Biru = Biru Hijau
- Biru + Ungu = Biru Ungu
- Ungu + Merah = Merah Ungu
- Merah + Orange = Merah Orange
- Orange + Kuning = Kuning Orange
Macam-macam warna
Terdapat beberapa peristilahan dalam pemberian nama pada warna sbb:
- Warna dingin/sejuk, adalah semua warna yang mengandung gugus biru dan hijau. Contoh: biru muda, biru hijau, hijau dll. Warna biru dan hijau selalu diasosiasikan dengan air, langit dan daun yang mengesankan kesejukan dan ketenangan dan memberi kesan melangsingkan.
- Warna panas/hangat, adalah semua warna yang mengandung gugus merah, orange dan kuning. Contoh: kuning, orange, pink, merah dll. Warna merah, kuning dan orange selalu diasosiasikan dengan api dan matahari yang mengesankan panas dan memberi kesan melebarkan dan menggemukan.
Warna Netral
Yang dimaksud warna netral adalah warna hitam, putih dan abu-abu. Penambahan warna netral pada suatu warna menghasilkan warna yang berbeda. Contoh warna merah tambah sedikit warna hitam menjadi warna merah tua. Atau warna merah ditambah warna putih menjadi warna merah muda (pink). Penambahan warna hitam yang semakin banyak akan memberi efek mengecilkan, sebaliknya semakin banyak penembahan warna putih, akan memberi efek membesarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar